Bulan Ramadan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu seluruh umat muslim. Seluruh umat muslim berlomba-lomba untuk beribadah demi mendapatkan ampunan juga syafaat-Nya. Indonesia merupakan salah satu negara dengan penganut islam terbesar di dunia, angkanya mencapai 222.000.000 umat muslim.

Umat muslim di Indonesia tersebar di berbagai pulau, masing-masing daerah tentu memiliki budaya masing-masing. Beberapa tahun yang lalu, di beberapa wilayah di Indonesia, warga setempat sering kali berkeliling untuk membangunkan sahur. Mereka berkeliling dengan membawa mikrofon ataupun kentungan. Namun, seiring berjalannya waktu masyarakat mulai meninggalkan budaya itu. Entah apa alasannya, mungkin banyak warga yang tidak setuju karena kita hidup di Indonesia berdampingan dengan umat beragama lain yang mungkin saja sedang beribadah juga.

Umat muslim berpuasa dari subuh hingga berkumandangnya adzan, bukan hanya lapar dahaga yang ditahan, namun hawa napsu pun ikut ditahan.  Itulah yang membakar semangat umat muslim untuk selalu beribadah kepada-Nya. Yang biasa beribadah di rumah, orang-orang mulai melangkahkan kakinya menuju masjid. Yang biasanya tidak melaksanakan ibadah sunah, orang-orang mulai menjalankan sunah-Nya.

Salah satu tempat yang menjadi tujuan setiap muslim di bulan Ramadan ialah masjid. Mungkin bagi para pria sudah biasa menapakan kaki disana, karena setiap hari Jumat pria diwajibkan untuk melaksanakan Salat Jumat. Di bulan Ramadan seluruh umat muslim ramai-ramai menapakan kakinya di Masjid, terutama untuk melaksanakan salat tarawih.

Kali ini, penulis akan membahas salah satu masjid yang terkenal di Kota Bandung. Masjid ini bertempat di Jalan Ganeca nomor 7, Kelurahan Lebak Siliwangi, Kecamatan Coblong. Berdiri dengan megah di seberang kampus ternama di Bandung, yaitu Institut Teknologi Bandung. Masjid yang penulis maksud ialah Masjid Salman ITB.


Pengunjung Masjid Salman ITB bukan hanya mahasiswa/mahasiswi ITB, tapi seluruh lapisan masyarakat boleh menginjakan kakinya di sini. Menariknya, di Kawasan Masjid Salman ITB banyak sekali kegiatan di sini, mulai dari orang yang beribadah, belajar, bermain, berdagang, hingga berorganisasi.

Banyak sekali anak-anak yang bermain di sini, ada yang bermain sepeda hingga bermain bola. Banyak juga pelajar yang belajar di sini, mereka belajar di koridor-koridor masjid. Bukan hanya kalangan mahasiswa yang memilih belajar di sini, namun pelajar SMA hingga SMP penulis sering melihatnya.

Pelayanan Masjid Salman patut diacungi jempol. Di hari-hari biasa, di sekitar koridor masjid disediakan air putih, teh manis, hingga kopi yang bebas untuk diminum. Khusus di bulan Ramadan, bukan hanya minum yang disediakan oleh pengurus Masjid Salman ITB. Masjid ini menyediakan santap sahur dan berbuka.

Penulis sendiri belum pernah menyantap makan sahur di sini, tapi penulis sudah cukup sering berbuka di sini, menu berbukanya sangat komplet, mulai dari nasi, lauk pauk, hingga buah-buahan ada. Selain pelayanan untuk mengisi perut, pengurus Masjid Salman ITB mengadakan talk show yang disebut IRAMA, singkatan dari Inspirasi Ramadan.
IRAMA menghadirkan banyak narasumber, dari kalangan pemuka agama, anggota pemerintahan, pendidik, hingga pemimpin perusahaan. Inspirasi Ramadan sangat bermanfaat, selain kita mendengarkan para narasumber menyampaikan inspirasinya, kita berhak untuk bertanya di saat sesi diskusi.

Jika suatu saat kalian bertandang ke Bandung, ada baiknya kalian menyempatkan diri untuk menginjakan kaki di Kawasan Masjid Salman ITB. Seperti yang sudah ditulis, masjid ini sangat baik untuk dikunjungi, berbagai kalangan boleh datang kesini.

Sekian kata-kata dari penulis, mohon maaf jika ada kesalahan kata atau hal yang tidak berkenan, karena kesempurnaan hanya milik-Nya.

Tulisan ini dibuat untuk lomba kreasi konten, terima kasih.
Informasi selanjutnya, klik www.genpi.co