Saturday, August 27, 2011


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Situs WikiLeaks kembali menggelontorkan sejumlah dokumen kawat diplomatik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta yang ditujukan untuk Kementerian Luar Negeri di Washington, Rabu (24/8) malam.
Dalam dokumen berkode 09JAKARTA1773 yang merupakan laporan kawat diplomatik tertanggal 23 Oktober 2009 itu termaktub tentang sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II yang berpotensi menjadi sekutu strategis AS.

Selain daftar menteri ‘sekutu AS’, dokumen juga mengungkapkan sejumlah nama menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I yang tidak terlalu disukai pemerintah Negeri Paman Sam tersebut.
Mantan Menteri Pertanian Anton Apriyantono adalah salah satunya. Dalam dokumen berkode 06JAKARTA873 tertanggal 24 Januari 2006, Anton disebut sebagai menteri yang gagal. Kedubes AS secara khusus memberikan ulasan terhadap sosok Anton melalui laporan bertajuk ‘Mentan Indonesia: Anatomi Kegagalan’.
Anton disebut sebagai menteri yang ‘tidak punya visi, tidak bisa mengimplementasikan perubahan sederhana untuk secara positif mendorong pendapatan produsen, dan kurang jelas tindakannya untuk menjaga masyarakat Indonesia dari masalah kesehatan seperti Flu Burung’.
Laporan yang juga menyebut terpilihnya Anton hanya karena dia adalah politikus utama PKS mengarah pada kesimpulan ‘sebuah kementerian yang performanya kurang’. Ironisnya, laporan itu juga menyebut jika PKS adalah partai yang tengah naik daun.

Posted on Saturday, August 27, 2011 by Chandra Bagus M

No comments


​Sebuah penelitian di AS menunjukkan bahwa remaja yang aktif menggunakan jejaring sosial seperti facebook dan menonton acara TV "Sufesttif" bisa menyebabkan para remaja tersebut aktif menggunakan ganja, alkoholik dan perokok.
Sebagaimanaa dilansir dari Everydayhealth, survei ini melibatkan lebih dari 1.000 pemuda dari seluruh bangsa berusia 12 sampai 17 dan sekitar setengah dari orang tua mereka. Pada hari-hari biasa, sekitar 70 persen remaja mengatakan mereka menggunakan situs jaringan sosial.
Pengguna jaringan sosial lima kali lebih mungkin untuk menggunakan tembakau (10 persen versus 2 persen yang jarang menggunakan jejaring sosoal), tiga kali lebih mungkin untuk menggunakan alkohol (26 persen versus 9 persen) dan dua kali lebih mungkin mengakui menggunakan ganja (13 persen versus 7 persen ).
"Hasil ini sangat mengganggu, bagaimana tahun pun berjalan, aksesn internet yang gratsi dan program televisi sugestif beresiko menyebabkan remaja melakukan penyalahgunaan zat dengan tinggi," kara para peneliti.
Michael Gilbert, seorang rekan senior di University of Southern California Pusat untuk Masa Depan Digital mengatakan survei tersebut tidak membuktikan bahwa menonton acara Jersey Shore atau menghabiskan waktu di Facebook mengarah ke penyalahgunaan zat. Namun, itu tidak berarti bahwa apa yang dilihat anak-anak di TV atau di Internet tidak mempengaruhi perilaku mereka.
"Sekitar setengah dari remaja yang secara teratur menggunakan situs jaringan sosial mengatakan mereka pernah melihat gambar anak-anak mabuk, pingsan atau menggunakan obat di situs tersebut. Melihat gambar tersebut bisa memperkuat gagasan bahwa "semua orang melakukannya," kata Gilbert.
ghiboo

Posted on Saturday, August 27, 2011 by Chandra Bagus M

No comments